Tugas
Sistim Informasi Manajemen
( Pengambilan Keputusan Berbasis SIM )
Oleh :
Santi Maya Sari
1101627
Dosen Pembimbing :
Aldri Frinaldi, S.H.,M.Hum
Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
2013
Pengambilan Keputusan Berbasis SIM
a.
Pengertian
Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah suatu tindakan pemilihan dimana pimpinan /manajer
menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus dilakukan atau tidak
dilakukan dalam situasi tertentu. Keputusan ini dinyatakan dalam suatu bentuk
kata-kata yang dirumuskan dalam suatu peraturan, perintah, intruksi, kebijakan
dan dalam bentuk apa saja yang dikehendaki pimpinan. Dalam proses penyelesaian
masalah manajer terlibat dalam pembuatan keputusan, yaitu tindakan memilih
diantara berbagai alternative solusi pemecahan masalah. Untuk mendukung
keputusan yang akan dilakukan oleh manajeman dibutuhkan informasi yang berguna
dengan tipe informasi yang berbeda untuk setiap tingkatan manajemen. Manajemen
tingkat bawah, tipe informasinya lebih inci dan detail karena informasi
tersebut digunakan untuk pengendalian operasi, sedangkan untuk manajemen yang
lebih tinggi tingkatannya, tipe informasinya semakin tersaring atau lebih
ringkas.
Ada beberapa pengertian pengambilan
keputusan menurut para ahli yaitu :
- Max (1972), Decision Making is commanly
difined as choosing from among alernatives (pengambilan keputusan
merupakan pemilihan dari beberapa alternatif).
- Shull (1970:67) mengemukakan bahwa pengambilan
keputusan merupakan proses kesadaran manusia terhadap fonumena individual
maupun sosial berdasarkan kejadian faktual dan nilai pemikiran, yang
mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau bebrapa alternatif sebagai
jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
- George R Terry dalam Igbal Hasan (2002:9), Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
- S.P Siagian dalam Iqbal Hasan (2002:10), Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Dari
beberapa pengertian pengambilan keputusan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari pemecahan masalah, jawaban dari
suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan merupakan pemilihan dari salah satu
alternatif-alternatif yang ada, serta pengakhiran dari proses pemikiran
tentang masalah atau problema yang dihadapi, adapun hasil dari pengambilan
keputusan adalah keputusan(decision) .
b.
Langkah-Langkah
Pengambilan Keputusan
Menurut W.H Newman dalam pengambilan
keputusan ini menyangkut 4 langkah pokok, yaitu :
·
Menentukan diagnosa dari masalah yang sebenarnya
·
Rencanakan alternatif-alternatif yang ada
·
Memproyeksikan frekuensi dari pada berbagai alternatif
setelah masalahnya diadakan diagnosa dan ditentukan adanya beberapa alternatif
pemecahan yang telah diketahui
·
Membuat pilihan
c.
macam-macam
Keputusan dan Basis Pengambilan Keputusan
·
Keputusan auto generated
yaitu keputusan
untuk mempertimbangkan data, informasi, fakta dan lapangan keputusan
·
Keputusan induced
Yaitu keputusan
yang diambil berdasarkan manajemen ilmiah, sehingga keputusan ini logis, ideal,
rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relative kecil.
Basis Pengambilan Keputusan
Basis pengambilan keputusan bagi seorang
Manager biasanya didasarkan atas:
a.
keyakinan
b.
intuisi (suara hati)
c.
fakta-fakta yang telah ada
d.
pengalaman
e.
kekuasan yang ia miliki
d. Ciri-Ciri Keputusan
Ciri-ciri keputusan dapat di ukur dalam
:
a.
proses keputusan
b.
konsep ikatan
c.
penilaian (evaluation)
d.
perilaku dengan maksud dan tujuan tertentu
e. Tipe-Tipe Keputusan
Dalam bukunya Drs. Soewarno
Handayaningrat, membagi tipe keputusan menjadi 3 bagian yakni :
a. keputusan kelompok
atau organisasi, yaitu dimana seseorang mempunyai peranan sebagai anggota dari
kelompok itu sendiri, keputusan ini adalah keputusan resmi dari kelompok atau
organisasi dan pemimpin yang bertindak sebagai pejabat pelaksana.
b. keputusan pribadi,
yaitu keputusan yang di pertanggung jawabkan kepada setiap individu sekalipun
sebagai anggota dari organisasi.
c. keputusan dasar,
yaitu keputusan organisasi yang sangat penting dan di anggap sebagai bentuk khusus
dari pada keputusan pokok.
f. Jenis Keputusan
Menurut Herbert A.
Simon metode untuk mengklasifikasikan keputusan ada dua sisi, yaitu keputusan
terprogram (programmed decision) bersifat repetitive dan rutin dalam hal
prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut
tidak perlu dianggap baru setiap kali terjadi. Keputusan yang tidak terprogram
(nonprogrammed decision) bersifat baru, tidak terstukur, dan penuh konsekuensi.
Tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena
masalah tersebut belum pernah muncul sebelumnya, atau karena sifat dan
stukturnya sulit dijelaskan dan kompleks.
Simon menjelaskan bahwa dua jenis
keputusan tersebut hanyalah merupakan gambaran hitam putih dari kontium, namun
konsep keputusan terprogram dan tidak terprogram penting untuk diketahui,
karena masing-masing harus ditangani dengan teknik yang berbeda.
g.
Memilih
Solusi yang Terbaik
Pemilihan solusi yang terbaik dapat dipercaya dengan
berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli teori managemen telah
mengidentifikasi 3 pendekatan, yaitu :
a. analisis : evaluasi atas pilihan-pilihan secara
sistimatis, dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan-pilihan pada tujuan
organisasi.
b. penilaian : proses pemikiran yang dilakukan oleh
seorang manajer.
c. penawaran : negisiasi antara beberapa manajer
h. Model-Model
Pengambilan Keputusan
Lembaga pendidikan atau
organisasi dapat menerapkan atau mengadopsi model-model pengambilan
keputusan sebagai berikut :
·
Rational Model
Model
ini digunakan jika tingkat ambiguitas atau konfliksitas sasaran maupun tingkat
ketidakpastian teknis rendah. Pilihan dipermudah oleh kinerja program
(March, simon, 1992) dan standar operasional (cyert, 1992, march, 1976) yang
disusun menurut aturan keputusan serta rutinitas yang telah dipelajari sebuah
organisasi atau lembaga pendidikan .
·
Political Model
Ketika
tujuan diperebutkan oleh berbagai kelompok kepentingan dan kepastian teknis
tinggi dalam kelompok, keputusan dari tindakan merupakan hasil tawar menawar
antara kelompok yang mengejar kepentingan mereka dan manipulasi instrumen
pengaruh yang tersedia.
·
Anarchy Model
Model
ini digunakan jika tingkat ambiguitas atau konfliksitas sasaran maupun tingkat
ketidak pastian teknis tinggi (March dan Olsen, 1992).
·
Process model
Model
ini digunakan jika tingkat ambiguitas atau konfliksitas sasaran rendah,
sedangkan ketidak pastian teknisnya tinggi (Mintzberg, Raisinghani dan Theoret,
1996).
Mengenai klasifikasi model
pengambilan keputusan, ada beberapa model yang bisa digunakan antara lain :
·
Model kuantitatif.
Model
kuantitatif (dalam hal ini model matematika) adalah serangkaian asumsi yang
tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti.
·
Model kualitatif.
Model
ini didasarkan pada asumsi-asumsi yang ketepatan nya agak kurang
jikadibandingkan dengan model kuantitatif dan dengan pertimbangan yang lebih
bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan
model.
·
Model probabilitas.
Maksud
dari probabilitas disini adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu
peristiwa tertentu.
·
Model matriks.
Model
ini menyajikan kombinasi antara strategi yang digunakan dan hasil yang
diharapkan.
·
Model pohon keputusan.
Model
pohon keputusan merupakan suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan
suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang akan dihadapi kedalam
komponen-komponen yang kemudian dibuatkan alternatif-alternatif pemecahan serta
konsekuensi masing-masing.
·
Model simulasi komputer.
Model
ini merupakan tiruan dari permasalahan yang sebenarnya.
i.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Dalam
proses pengambilan keputusan , suatu organisasi maupun lembaga pendidikan tidak
terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut :
- Keadaan internal organisasi , keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada dalam organisasi
tersebut yang meliputi dana yang tersedia, keadaan sumber daya manusia,
kemampuan karyawan, kelengkapan dan peralatan organisasi dan struktur
organisasi.
- Keadaan eksternal organisasi, keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada diluar organisasi,
seperti keadaan ekonomi, sosial politik, hukum dan budaya.
- Tersedianya informasi yang diperlukan, informasi yang diperlukan haruslah lengkap dan memiliki sifat-sifat
tertentu sehingga keputusan yang dihasilkan dapat berkualitas dan baik.
- Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan, hal ini meliputi : kebutuhan, intelegensi, keterampilan dan kapasitas
penilaian.
j.
Peran
Sistim Informasi Manajemen (SIM) pada Pengambilan Keputusan
Dukungan sistem informasi
manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan
menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan
(design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file
komputer maupun non komputer. Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM
adalah pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara
yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua
cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti semua data dan
mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas dan
menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran
komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan
kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat
ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-kemungkinannya.
Dukungan SIM memerlukan suatu data base dengan data masyarakat, saingan dan
intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan masalah-masalah.
Pada tahap perancangan
(design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk
diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan
alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis
alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika
serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan
terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base.
Pada tahap pemilihan, SIM
menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan dalam suatu
bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan,
maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan
penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai
model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta
menentukan prosedur pemilihan.
Dukungan SIM untuk pembuatan
keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap, kemampuan pencarian kembali
database, perangkat lunak statistika dan analitik lainnya, serta suatu dasar
model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan. Pada
dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang menyangkut
penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah
pemahaman disini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada
proses perancangan serta pada proses pemilihan. Sering orang menyatakan bahwa
komputer akan mengambil keputusan, ini merupakan suatu pernyataan yang salah
kaprah dan tidak mengetahui letak peranan komputer serta bagaimana suatu proses
pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan sebenarnya hanya dapat diambil atau
dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia pengambil keputusan harus
selalu menjadi bagian dari suatu pemilihan.
Suatu aturan keputusan atau
suatu program komputer hanya membantu dengan memberikan dasar untuk suatu
keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang manusia.
Pernyataan komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas anggapan
bahwa beberapa keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-keputusan yang
lain tidak. Hal ini mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan terprogram
dan tidak terprogram sangat penting untuk perancangan SIM.
Ada suatu kecenderungan di
antara para perancang SIM untuk beranggapan bahwa suatu database (pusat data)
saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan demikian
sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan keputusan
yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan
pengambil keputusan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan dapat diperbaiki
dengan data yang lebih baik, model keputusan yang lebih baik, atau pengambil
keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih banyak pengalaman, dan
sebagainya).
Pada dasarnya, suatu sistem
informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem produksi yang
mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung digunakan oleh
konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. Sistem
informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau
menjadi input untuk proses lanjutan. Banyak manajemen yang tidak puas dengan
sistem informasi mereka dan secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer.
Sumber
:
Konsep
Pengambilan Keputusan untuk SIM-d_Santanamoza.htm
Peranan
SIM dalam Pengambilan Keputusan dalam Pendidikan_Habibahsmart.htm
Sistim
Pengambilan Keputusan_Tito Egy Abditama.htm
0 komentar:
Posting Komentar